Senin, 16 Desember 2013

Penyuluhan Penyakit Sistinuria


SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik               : Penyakit Sistinuria
Sasaran            : Pria dan wanita dewasa serta anak-anak
I.              TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah Mengikuti penyuluhan diharapkan pria dan wanita dewasa serta anak-anak dapat memahami tentang penyakit sistinuria.
II.           TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan :
v Pria dan wanita dewasa serta anak-anak dapat mengetahui tentang pengertian penyakit sistinuria
v Pria dan wanita dewasa serta anak-anak dapat mengetahui tentang perlekatan dan peletakkan
III.        SASARAN
Pria dan wanita dewasa serta anak-anak
IV.        MATERI
1.      Definisi
2.      Penyebab
3.      Tanda dan Gejala
V.           METODE
v Ceramah
v Diskusi / Tanya Jawab
VI.        MEDIA
v Makalah
VII.     EVALUASI
1.    Evaluasi struktur
v Peserta hadir di tempat penyuluhan
v Penyelenggaraan penyuluhan di ruang Poltekkes Bengkulu
v Pengorganisasian penyelenggaraan dilakukan setelah peserta penyuluhan diseleksi

2.    Evaluasi proses
v Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
v Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
v Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3.    Evaluasi hasil
Prosedur                        : post test
Jenis test            : secara lisan
Butir soal           : 5 soal
1.         Jelaskan pengertian penyakit sistinuria
2.         Jelaskan penyebabnya
3.         Jelaskan pengobatannya
4.         Jelaskan organ yang terserang
5.         Jelaskan gejala penyakitnya

VIII.  KEGIATAN PENYULUHAN

NO
WAKTU
KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN PESERTA
1.
2
Menit
Pembukaan :
Membuka/memulai kegiatan dengan mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
Menyebutkan materi penyuluhan

Bertanya kepada peserta apakah sudah mengerti tentang sistinuria


Menjawb salam

Mendengarkan
Mendengarkan

Mendengarkan & Memperhatikan
Menjawab pertanyaan
2.
15
Menit
Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang pengertian sistinuria
Menjelaskan tentang penyebab sistinuria
Menjelaskan tanda dan gejala, penanganan, penatalaksanaan, komplikasi
Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya


Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan


Mengajukan pertanyaan
3.
10
Menit
Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan dan reinforcement peserta kepada peserta yang dapat menjawab
Menanyakan kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi penyuluhan


Menjawab
Pertanyaan



Menjawab
Pertanyaan
4
3
Menit
Terminasi :
Mengucapkan terima kasih atas peran sertanya
Mengucpkan salam penutup

Mendengarkan

Menjawab salam



MATERI PENYULUHAN
SISTINURIA
I. Latar Belakang
Sistinuria merupakan penyakit yang sering ditemukan pada kalangan pria, wanita dan anak-anak. Penyakit ini menurun dalam keluarga yang disebabkan oleh faktor genetika dan tidak bersifat menular. Sistinuria berupa kondisi dimana kadar sistin dalam urin lebih tinggi dari asam amino sistin karena masalah transportasi sistin di ginjal. Jika sistin tidak larut dalam urin dapat terbentuk batu ginjal.
Sistin adalah jenis asam amino yang merupakan komponen yang menyusun otot, syaraf, dan bagian-bagian lain tubuh. Meskipun jarang terjadi, batu sistin dapat terbentuk jika terlalu banyak sistin menumpuk dalam urin. Batu sistin terjadi pada orang yang memiliki kelainan yang disebut sistinuria.
Penyebab sistinuria adalah kelainan pada tubulus renalis yang diturunkan. Tubulus renalis adalah bagian dari nefron yang berbentuk tabung untuk menyaring darah dan menghasilkan urin.
II. SISTINURIA
A.    Definisi
Sistinuria adalah suatu penyakit yang jarang terjadi, yang menyebabkan dikeluarkannya asam amino sistin ke dalam air kemih dan seringkali menyebabkan pembentukan batu sistin di dalam saluran kemih.

Batu sistin bisa terbentuk di dalam kandung kemih, pelvis renalis (daerah tempat pengumpulan dan pengaliran air kemih di ginjal) atau ureter (saluran panjang yang mengalirkan air kemih dari ginjal ke dalam kandung kemih). Gejala biasanya mulai timbul pada usia 10-30 tahun. Gejala awal biasanya berupa nyeri hebat akibat kejang pada ureter karena batu tersangkut. Penyumbatan saluran kemih oleh batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih dan gagal ginjal.
Sistinuria dapat diobati dengan rehidrasi oral, obat nyeri, operasi dan perubahan diet. Pengobatannya juga bisa dilakukan dengan mencegah pembentukan batu sistin dengan cara memperkecil konsentrasi sistin di dalam air kemih. Penderita diharuskan untuk minum banyak air putih. Membuat suasana basa dalam air kemih dengan mengkonsumsi natrium bikarbonat atau asetazolamide, karena sistin lebih mudah dilakurkan dalam suasana basa.
Jika tindakan diatas tidak efektif, maka diberikan obat penisilamin. Penisilamin bereaksi dengan sistin dan melarutkannya. Efek samping dari penisilamin adalah demam, ruam kulit atau nyeri sendi. Untuk mengatasi kolik ureter (nyeri akibat batu yang tersangkut di ureter) bisa diberikan obat pereda nyeri. Biasanya batu akan keluar secara spontan. Jika hal ini tidak terjadi, maka dilakukan pembedahan untuk mengeluarkan batu. Selain pembedahan bisa dilakukan litotripsi, yaitu pemecahan batu dengan gelombang ultrasonik atau gelombang kejut sehingga batu lebih mudah dibuang melalui air kemih atau diangkat melalui endoskopi.
Diagnosanya berupa Urinalisis (analisa air kemih) menunjukkan adanya endapan dan kristal sistin.  CT scan, MRI dan USG perut bisa menunjukkan adanya batu di dalam saluran kemih. Diagnosa terhadap penyakit ini bertujuan untuk melihat kesesuaian gejala yang dialami penderita adalah sama dengan pertanda khas yang menjadi ciri penyakit ini. Selain itu diagnosis juga dapat dilakukan untuk melihat penyebab dan tingkatan penyakit ini yang akan berpengaruh kepada jenis pengobatan yang akan dipilih nantiya. Adapaun diagnosis ini dilakukan dengan berbagai pemeriksaan fisik yang dilakukan pada dareah tubuh penderita yang terkena penyakit. Khusus untuk penyakit ini, metode diagnosis yang dilakukan adalah pemeriksaa air kemih yang bertujuan untuk melihat adanya endapan atau Kristal.
B.     Etiologi
Penyebab sistinuria adalah kelainan pada tubulus renalis yang diturunkan. Gen penyebab sistinuria bersifat resesif, karena itu untuk terjadinya penyakit ini seseorang harus mendapatkan 2 gen yang abnormal, masing-masing dari kedua orangtuanya. Seseorang yang membawa gen ini tetapi tidak menderita sistinuria, berarti dia memiliki 1 gen yang normal dan 1 gen yang abnormal. Dia bisa mengeluarkan sistin dalam jumlah yang lebih besar dari normal ke dalam air kemih, tetapi jarang sampai membentuk batu sistin.

2 komentar: